The Fak Episode 1 : Kecoak - Part I
Seperti yang gue janjikan dari post blog sebelumnya,
kali ini gue akan mengunggah sebuah komik strip 4 panel berdasarkan pengalaman gue dan temen - temen.
Setelah berhari - hari showeran untuk menentukan tema awal untuk komik strip ini,
gue pun menemukan ilham. Kampretnya, ilham tersebut datang di saat yang nggak tepat.
FYI, tempatnya di kamar mandi. Dengan bintang tamu ; Kecoak.
Alhasil, gue memutuskan Kecoak sebagai tema pertama komik strip The Fak.
Hope you enjoy guys!!
-------
Setiap orang tahu,
bahwa ngumpul sama temen - temen abis kuliah adalah sesuatu yang paling asik untuk dilakuin.
Bedanya, saat itu gue ngumpul bareng temen - temen di sebuah ruangan kecil yang berantakan (dibaca : kosan gue)
hmm, kedengeran gak keren banget ya? Gapapalah, namanya juga gratis. UYE!!
terus pas lagi asik - asiknya ngobrol, tiba - tiba gue kebelet pipis.
Sontak, dengan segera gue pun menuju ke kamar mandi.
Demi menjaga kehormatan gue sebagai laki - laki yang tahu malu dan berbudaya, gue pun menutup dan mengunci pintu kamar mandinya dengan cepat.
Setelah beberapa detik merasakan nikmat dunia karena berhasil mengeluarkan air terjun yang sempet tertambat di dalam, gue pun merasa sangat lega.
Tapi gue mendengar bunyi yang aneh di belakang pintu, sayangnya suara itu gak gue gubris. Gue pun berencana untuk kembali ke kamar dan ngobrol lagi bareng temen - temen.
Dan bener aja,
sebuah mahkluk yang paling gue takutin lagi nemplok persis di belakang pintu kamar mandi. Kecoak.
Bangkenya, tempat nongkrong dia itu sangat dekat dengan gagang pintu wc. Gue juga heran kenapa gue bisa nggak nyadar ada mahkluk kampret itu pas masuk.
Gue berusaha stay calm saat itu.
Dalam hati gue udah pengen tereak tereak kaya banci thailand.
Tapi mengingat ada temen - temen gue di kamar, gue pun memutuskan untuk tidak bersuara apalagi berteriak.
Nggak kebayang seberapa banyak harga diri gue yang kena diskon kalo mereka sampe denger gue tereak gara - gara kecoak.
Suasana pun hening. Gue diem. Kecoaknya juga diem. Feni Rose juga ikutan diem *lah
Setelah kita diem - dieman layaknya bertemu mantan selama hampir satu menit.
Sang kecoak pun memulai langkah pertamanya. Dengan sayapnya yang setengah dibuka, dia berjalan menyusuri permukaan pintu secara random.
Naik dan turun, mata gue pun terus mengawasi pergerakan dia dengan hati - hati.
Untungnya, Tuhan itu adil dan baik. Ia menciptakan segala sesuatunya seimbang.
Those bitches dont have such thing like a mind.
Alhasil, kecoak itu pun terus naik ke atas dari permukaan pintu ke langit - langit wc.
Gue pun menunggu momen indah itu.
Pas kecoak tadi udah sampe di langit - langir kamar mandi, dengan segera gue pun membuka gagang pintu wc dan berlari kedepan secepat mungkin.
Gue pun selamat untuk hidup di lain hari dari mahkluk itu.
The Fak.
Sampai jumpa di part duanya yaa. Eh, di kaki kalian ada apaan tuh ?
- monyet
Special thanks to yoyo buat komik kecenya B-)
kali ini gue akan mengunggah sebuah komik strip 4 panel berdasarkan pengalaman gue dan temen - temen.
Setelah berhari - hari showeran untuk menentukan tema awal untuk komik strip ini,
gue pun menemukan ilham. Kampretnya, ilham tersebut datang di saat yang nggak tepat.
FYI, tempatnya di kamar mandi. Dengan bintang tamu ; Kecoak.
Alhasil, gue memutuskan Kecoak sebagai tema pertama komik strip The Fak.
Hope you enjoy guys!!
-------
![]() |
| Image souce : http://tinyurl.com/pkfblyk |
Setiap orang tahu,
bahwa ngumpul sama temen - temen abis kuliah adalah sesuatu yang paling asik untuk dilakuin.
Bedanya, saat itu gue ngumpul bareng temen - temen di sebuah ruangan kecil yang berantakan (dibaca : kosan gue)
hmm, kedengeran gak keren banget ya? Gapapalah, namanya juga gratis. UYE!!
terus pas lagi asik - asiknya ngobrol, tiba - tiba gue kebelet pipis.
Sontak, dengan segera gue pun menuju ke kamar mandi.
Demi menjaga kehormatan gue sebagai laki - laki yang tahu malu dan berbudaya, gue pun menutup dan mengunci pintu kamar mandinya dengan cepat.
Setelah beberapa detik merasakan nikmat dunia karena berhasil mengeluarkan air terjun yang sempet tertambat di dalam, gue pun merasa sangat lega.
Tapi gue mendengar bunyi yang aneh di belakang pintu, sayangnya suara itu gak gue gubris. Gue pun berencana untuk kembali ke kamar dan ngobrol lagi bareng temen - temen.
Dan bener aja,
sebuah mahkluk yang paling gue takutin lagi nemplok persis di belakang pintu kamar mandi. Kecoak.
Bangkenya, tempat nongkrong dia itu sangat dekat dengan gagang pintu wc. Gue juga heran kenapa gue bisa nggak nyadar ada mahkluk kampret itu pas masuk.
Gue berusaha stay calm saat itu.
Dalam hati gue udah pengen tereak tereak kaya banci thailand.
Tapi mengingat ada temen - temen gue di kamar, gue pun memutuskan untuk tidak bersuara apalagi berteriak.
Nggak kebayang seberapa banyak harga diri gue yang kena diskon kalo mereka sampe denger gue tereak gara - gara kecoak.
Suasana pun hening. Gue diem. Kecoaknya juga diem. Feni Rose juga ikutan diem *lah
Setelah kita diem - dieman layaknya bertemu mantan selama hampir satu menit.
Sang kecoak pun memulai langkah pertamanya. Dengan sayapnya yang setengah dibuka, dia berjalan menyusuri permukaan pintu secara random.
Naik dan turun, mata gue pun terus mengawasi pergerakan dia dengan hati - hati.
Untungnya, Tuhan itu adil dan baik. Ia menciptakan segala sesuatunya seimbang.
Those bitches dont have such thing like a mind.
Alhasil, kecoak itu pun terus naik ke atas dari permukaan pintu ke langit - langit wc.
Gue pun menunggu momen indah itu.
Pas kecoak tadi udah sampe di langit - langir kamar mandi, dengan segera gue pun membuka gagang pintu wc dan berlari kedepan secepat mungkin.
Gue pun selamat untuk hidup di lain hari dari mahkluk itu.
The Fak.
Sampai jumpa di part duanya yaa. Eh, di kaki kalian ada apaan tuh ?
- monyet
Special thanks to yoyo buat komik kecenya B-)


Komentar
Posting Komentar