AADBIng : Ada Apa Dengan Bahasa Inggris - PART II

Sebenernya, teori kedua dari Bahasa Inggris yang absurd ini udah kepikiran dari lama, tapi gue selalu bingung gimana ngungkapinnya biar orang lain ngerti.

Tapi,
beberapa hari lalu ada kejadian lucu yang menurut gue bisa diceritain di blog gue untuk membuktikan kebenaran si teori absurd kedua ini.

----------
 
Teori Anti-Logis #2 ala imonyet

Bahasa Inggris bisa bikin suatu kata yang biasa aja jadi keren banget.


Ngga percaya?

Kurang lebih seminggu yang lalu, pas gue lagi balik ke rumah.
gue janjian untuk ketemu sama temen lama gue. Sebut aja Chris.

Gue dan si Chris ini sepakat untuk ketemu di sebuah restoran di puncak bernama Cimory.
Nggak, gue bukan lagi endorse si Cimory ini.
 
Oh iya, sebelumnya gue belom pernah sama sekali dateng sendirian ke Cimory.
Karena bukan bareng sama keluarga, gue pun ling-lung mencari jalan ke resto yang satu ini.
Tapi gatau pahala gue yang kurang atau gimana, internet hari itu lambat banget, sehingga gue ngechat atau berusaha nyari jalan via google maps selalu berujung nihil.

Kurang lebih ini skema kejadian yang gue bayangin kalau gue tetep maksain untuk kontak si Chris via chat.
14.37
Chris : Mo, gue udah sampe nih. Lu dimana?

15. 28
*notif hp muncul*
Gue   : Oh iya, gue lagi nyari jalan kesana nih

15.30
Chris is no longer become your friend

Daripada skema tadi kejadian, akhirnya gue mutusin buat nyari jalan pake cara lama, yaitu nanya orang - orang sekitar situ, dan tetep kontakan sama temen gue pake SMS.

Sempurna!!

Gue pun berhasil menyelesaikan masalah sore itu dengan baik.


Dipenghujung perjalanan yang sangat melelahkan, 
gue pun harus nanya ke Chris karena ternyata disana ada dua Cimory, 
yang satu namanya Cimory Mountain View dan satunya bernama Cimory Riverside.

Dengan cepat gue pun merogoh hape di kantong jaket dan mencari nama Chris didaftar kontak,
Setelah beberapa kali terdengar bunyi tuut dengan durasi yang panjang, nggak lama terdengar suara familiar dari seberang sana. Percakapan dua mahkluk ber-intelijen rendah pun dimulai
Gue   : Chris
Chris : Ape
Gue   : Gue udah sampe nih, lu ada di mana?
Chris : Di dalem
Gue   : Chris
Chris : Ha
Gue   : GUE SERIUS !!
Chris : Oke-maap, di Riverside gue
Gue   : Kenapa nggak yang di Mountain View ? Kan lebih kerenan liat gunung
Chris : Emang apa bedanya?
Gue   : Riverside berarti pinggir kali nyong
Chris : Lah ?
Gue   : Lah ?
Chris : Kok jadi keren?
Gue   : Lahiya, ya?
Chris : Eh, Riverside tuh artinya dipinggir sungai geblek
Gue   : Oiya maap

Lalu setelah percakapan aneh via telepon selama kurang lebih 42 detik tadi selesai,
gue menghirup udara puncak sore itu dalam - dalam dan bersyukur. Bersyukur gue nggak masuk ke jurusan sastra inggris. 

Nggak lama, si chris keluar sambil nyengir - nyengir ga jelas

Kemudian kita mesen makanan disana, dan sedikit debat tentang Cimory mana yang paling keren,
yang padahal sebenernya tinggal pilih antara mau ngeliat pemandangan gunung atau pinggir kali (sungai)


Kalau menurut kalian, bener nggak sih Teori Anti-Logis #2 gue tadi?
-monyet


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blank Page

Diingat adalah hal paling menyenangkan sedunia, apalagi kalau diingat sama orang yang kita sayang. Makanya gue berusaha semaksimal mungkin agar seseorang yang gue sayang juga ingat terhadap gue. Jadi ada sebuah kenangan manis yang terlintas di pikiran mereka tentang kita dimasa itu. Gue pernah baca suatu buku tentang fase perpisahan dalam hidup manusia dan menurut gue bagus banget. Kalimatnya kurang lebih begini;  " Perpisahan ada fasenya. Awalnya terasa berat untuk melupakan, kemudian tertutup oleh kesibukan masing - masing " Seolah - olah perpisahan memang sebuah kisah klasik dalam hidup.  Seolah - olah engga ada orang yang berusaha melawan. Jadi, gue memutuskan untuk memanfaatkan setiap momen yang ada. Berusaha untuk ikut setiap jalan - jalan bareng,  bikin rencana ulang tahun pake prank ,  main game bareng,   sleepover ,  karaoke,  nonton bareng,  nongkrong bareng, bikin video di setiap event.  Hal - hal sederhana ...
Baca selengkapnya

Random Thought #2 : Layangan Yang Lepas

**** "Kenapa sih harus selalu kamu yang kesana ? Sekali - kali ajak temanmu itu kesini dong." Celoteh oma gue dari ruangan seberang pas tau gue hendak pergi lagi sama temen - temen gue. "Masak iya harus kamu terus yang berkorban?" Gue cuma diem. Gamau dan gatau mau jawab apa sama kalimat barusan Pertemanan itu harus dua arah. Kalau engga dua arah bukan pertemanan namanya. Antara kamu dimanfaatin atau kamu ada maunya aja. Engga harus bentuk fisik, saling tanyain kabar atau saling ceritain keseharian kalian aja udah cukup. Berteman itu juga harus pakai logika lho. Bukan soal untung rugi berteman dengan dia. Kalau kamu maksa untuk berjalan di satu sisi, kamu ibarat memegang suatu layangan yang udah jauh tinggi diatas. Anginnya kencang, dan seolah layangannya juga udah mau lepas terbawa sama angin. Tapi.. Layangannya kamu tahan sekuat tenaga biar engga lepas. Tangan kamu mulai pegal dan benangnya mulai menyayat kulit kamu perlahan - lahan. Tapi, kam...
Baca selengkapnya

Berlomba Di Jalur Yang Berbeda

Gambar
**** Hampir setiap karya selalu berangkat dari sebuah masalah atau kegelisahan. Tulisan kali ini bukan berawal dari sesuatu yang spesial. Biasa aja malah. Bahkan lebih cenderung terinspirasi dari sebuah kejadian sederhana yang umum terjadi di Ibukota. Beberapa pekan lalu, sepulang kerja di hari itu gue melihat kejadian yang sebenarnya biasa aja, yaitu bus antarkota ngebut - ngebutan sama metromini. Kurang lebih seperti ini illustrasinya; Mon maap, Illustrasi seadanya Tapi gue menemukan suatu fakta yang lucu dari kejadian tadi. Si metromini mempunyai rute ke arah Grogol dan si bus antar kota ke arah pelabuhan Merak . Intinya kedua rute tadi berjauhan . Tapi keduanya tetap berlomba padahal lajur mereka berbeda . Padahal, kalau bus antarkota menang/ lebih unggul saat itu, si metromini akan tetap lebih dahulu sampai ke tujuannya daripada bus tadi. Menang di saat itu tentu saja juga engga membuat si bus antarkota menjadi juara dari metromini. Ya tentu saja karena t...
Baca selengkapnya