Ghi-Bahaya ?
****
"Eh, gue ada ghibah-an baru nih !!." Sapa seseorang kepada temannya yang baru saja datang ke kafe tempat gue nongkrong saat itu.
Yap, gue nulis materi ini sambil ditemani oleh ghibah-an dua orang kawan di meja seberang yang sedang asyik -asyiknya bersua. Bukannya bermaksud buat nguping obrolan mereka, tapi ghibah-nya semangat banget sampai kedengeran. Gue rasa sih baristanya juga diem - diem ikutan nguping. Dan hohoho.. tentu saja mereka juga berjasa atas terciptanya tulisan ini.
Pas banget ketika gue lagi nyari materi untuk nulis blog minggu ini !
Niatnya mau minum kopi, eh, malahdenger ghibah dapet materi.
Sambil menyelam minum aer.
Sekali tepok dua nyamuk.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
Yaa, meskipun peribahasa yang terakhir paling engga masuk akal, dayung macam apa yang bisa bikin sekali rengkuh dua pulau terlewati. Mustinya;
Dua ratus lima puluh enak kali merengkuh dayung, dua pulau terlampaui.
Itupun dengan syarat pulaunya cemen,
yang engga jauh - jauhan kaya kamu sama mantan gebetanmu.
Yhaa
****
Sejujurnya kata ghibah sendiri baru gue denger belakangan ini. Awalnya gue kira ghibah itu artinya berita. Eh, ternyata berita buruknya orang lain.
Kalau menurut KBBI, ghibah artinya membicarakan keburukan (keaiban) orang lain. TAPI, menurut gue pribadi sih, kata ini mendapatkan sedikit perluasan makna.
Ghibah dari pergaulan anak - anak sekarang lebih ke arah ngobrolin orang sih, beda pengertian sama yang ditulis oleh KBBI diatas. Kalau ngobrolin orang konteks dan bahan obrolannya luas banget, walaupun bisa aja berisi kejelekan orang lain didalamnya, tapi kalau KBBI berarti kita harus ngomongin kejelekan dari seseorang.
Gue jadi berpikir,
Meskipun udah mendapatkan generalisasi, tapi konotasinya ghibah itu negatif banget ya, apa mungkin karena konteksnya membicarakan orang lain?
Lalu, apakah membicarakan orang lain konteksnya selalu buruk ?
Padahal bertolak belakang dari kata dan konotasinya,
menurut gue ghibah sendiri juga punya manfaat positifnya loh, terutama bagi kehidupan sosial.
POSITIF?
Ini dia manfaat dari ghibah menurut gue;
1. Bertukar kabar dengan orang yang sudah sulit di hubungi
Siapa sih yang engga suka bertukar kabar dengan orang lain? Bertukar kabar, tentunya kabar buruk orang tersebut di mata orang lain.
Engga - engga, gue becanda. Tapi ada poin benarnya juga, kadang sebuah percakapan pasti membawa nama orang. Ada kalanya juga, nama orang yang sudah lama tidak terdengar kabarnya ikut terseret. Bisa jadi suatu keuntungan kan untuk tahu kabar orang tersebut, apalagi kalau dulunya doi adalah teman akrab atau orang yang spesial untuk kamu namun hilang kontak.
2. Bahan basa basi yang enggak bikin mati kutu
Bermula dari engga sengaja ketemu kawan lama di taman, demi menjaga citra baik alias tidak sombong, mau engga mau harus basa basi. Tapi dengan adanya ghibah, basa basi pun bisa terasa sangat mengasyikkan, engga jarang malah tambah semangat untuk ke kafe terdekat untuk ghibah lebih lanjut, karena ngomonginkejelekan orang emang engga ada abisnya ya gaes.
3. Mengalihkan pertanyaan yang ditujukan kepada kamu
Kalau sering ditanya hal - hal kaya begini,
"Kapan nikah?"
"Mana pacarnya?"
"Mama mau punya cucu dong?"
"Kapan kerja?"
Dengan sedikit keahlian sepik, kalian akan mampu mengalihkan pertanyaan - pertanyaan tadi menjadi ngomongin orang. Dan tara! selamat anda berhasil menghindar dari pertanyaan lucknut dan hidup untuk hari lain.
4. Menjaga, meningkatkan relasi antar kerabat yang lama terputus atau bahkan menambah relasi baru
Seperti yang kita tahu, mengenal banyak orang menambah posibilitas - posibilitas kita dimasa depan, oleh karena itu networking menjadi sangat penting dimanapun kita berada.
Amazing banget guys,
Dengan ghibah, sadar tidak sadar kita menjadi dekat dengan lawan bicara kita. Mungkin dulunya ga kenal - kenal amat, eh setelah ada ghibah bersama, kalian jadi deket. Bermula dari teman ghibah, terus menuju teman curhat, lalu menjadi teman ketika menikah *uye.
#gakbanget
5. Pengingat kalau bahkan informasi dari mulut ke mulut bisa aja engga aktual
Ternyata hoax engga cuma terjadi di grup whatsapp keluarga, dari komunikasi langsung macam ngobrol juga bisa engga aktual. Itulah mengapa kita harus sering - sering membaca, biar engga kena tipu di dunia virtual ataupun realita.
Mungkin aja ketika ghibah banyak banget informasi yang kita dapatkan tentang seseorang, ada baiknya jangan ditelan mentah - mentah.
6. Sebagai pembatas diri
Agak hipokrit sih kalau manusia engga suka ghibah, tapi tetap sadar diri kita juga bukan sosok yang sempurna. Intinya ya, jangan marah ketika di-ghibah-in orang kalau kita terlalu suka ghibah-in orang lain juga. Karma does exist, my mortal friend.
*****
Itulah fungshi ghibah dalam bermasyarakat dan bersosialisasi.
Baik atau engganya diterapin sendiri ya heheh..
Itu aja, jangan lupa hate comment, report, dan un-subscribe ya guys! *canda
- imonyet
"Eh, gue ada ghibah-an baru nih !!." Sapa seseorang kepada temannya yang baru saja datang ke kafe tempat gue nongkrong saat itu.
Yap, gue nulis materi ini sambil ditemani oleh ghibah-an dua orang kawan di meja seberang yang sedang asyik -asyiknya bersua. Bukannya bermaksud buat nguping obrolan mereka, tapi ghibah-nya semangat banget sampai kedengeran. Gue rasa sih baristanya juga diem - diem ikutan nguping. Dan hohoho.. tentu saja mereka juga berjasa atas terciptanya tulisan ini.
Pas banget ketika gue lagi nyari materi untuk nulis blog minggu ini !
Niatnya mau minum kopi, eh, malah
Sambil menyelam minum aer.
Sekali tepok dua nyamuk.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
Yaa, meskipun peribahasa yang terakhir paling engga masuk akal, dayung macam apa yang bisa bikin sekali rengkuh dua pulau terlewati. Mustinya;
Dua ratus lima puluh enak kali merengkuh dayung, dua pulau terlampaui.
Itupun dengan syarat pulaunya cemen,
yang engga jauh - jauhan kaya kamu sama mantan gebetanmu.
Yhaa
****
Sejujurnya kata ghibah sendiri baru gue denger belakangan ini. Awalnya gue kira ghibah itu artinya berita. Eh, ternyata berita buruknya orang lain.
Kalau menurut KBBI, ghibah artinya membicarakan keburukan (keaiban) orang lain. TAPI, menurut gue pribadi sih, kata ini mendapatkan sedikit perluasan makna.
Ghibah dari pergaulan anak - anak sekarang lebih ke arah ngobrolin orang sih, beda pengertian sama yang ditulis oleh KBBI diatas. Kalau ngobrolin orang konteks dan bahan obrolannya luas banget, walaupun bisa aja berisi kejelekan orang lain didalamnya, tapi kalau KBBI berarti kita harus ngomongin kejelekan dari seseorang.
Gue jadi berpikir,
Meskipun udah mendapatkan generalisasi, tapi konotasinya ghibah itu negatif banget ya, apa mungkin karena konteksnya membicarakan orang lain?
Lalu, apakah membicarakan orang lain konteksnya selalu buruk ?
Padahal bertolak belakang dari kata dan konotasinya,
menurut gue ghibah sendiri juga punya manfaat positifnya loh, terutama bagi kehidupan sosial.
POSITIF?
Ini dia manfaat dari ghibah menurut gue;
1. Bertukar kabar dengan orang yang sudah sulit di hubungi
Siapa sih yang engga suka bertukar kabar dengan orang lain? Bertukar kabar, tentunya kabar buruk orang tersebut di mata orang lain.
Engga - engga, gue becanda. Tapi ada poin benarnya juga, kadang sebuah percakapan pasti membawa nama orang. Ada kalanya juga, nama orang yang sudah lama tidak terdengar kabarnya ikut terseret. Bisa jadi suatu keuntungan kan untuk tahu kabar orang tersebut, apalagi kalau dulunya doi adalah teman akrab atau orang yang spesial untuk kamu namun hilang kontak.
2. Bahan basa basi yang enggak bikin mati kutu
Bermula dari engga sengaja ketemu kawan lama di taman, demi menjaga citra baik alias tidak sombong, mau engga mau harus basa basi. Tapi dengan adanya ghibah, basa basi pun bisa terasa sangat mengasyikkan, engga jarang malah tambah semangat untuk ke kafe terdekat untuk ghibah lebih lanjut, karena ngomongin
3. Mengalihkan pertanyaan yang ditujukan kepada kamu
Kalau sering ditanya hal - hal kaya begini,
"Kapan nikah?"
"Mana pacarnya?"
"Mama mau punya cucu dong?"
"Kapan kerja?"
Dengan sedikit keahlian sepik, kalian akan mampu mengalihkan pertanyaan - pertanyaan tadi menjadi ngomongin orang. Dan tara! selamat anda berhasil menghindar dari pertanyaan lucknut dan hidup untuk hari lain.
4. Menjaga, meningkatkan relasi antar kerabat yang lama terputus atau bahkan menambah relasi baru
Seperti yang kita tahu, mengenal banyak orang menambah posibilitas - posibilitas kita dimasa depan, oleh karena itu networking menjadi sangat penting dimanapun kita berada.
Amazing banget guys,
Dengan ghibah, sadar tidak sadar kita menjadi dekat dengan lawan bicara kita. Mungkin dulunya ga kenal - kenal amat, eh setelah ada ghibah bersama, kalian jadi deket. Bermula dari teman ghibah, terus menuju teman curhat, lalu menjadi teman ketika menikah *uye.
#gakbanget
5. Pengingat kalau bahkan informasi dari mulut ke mulut bisa aja engga aktual
Ternyata hoax engga cuma terjadi di grup whatsapp keluarga, dari komunikasi langsung macam ngobrol juga bisa engga aktual. Itulah mengapa kita harus sering - sering membaca, biar engga kena tipu di dunia virtual ataupun realita.
Mungkin aja ketika ghibah banyak banget informasi yang kita dapatkan tentang seseorang, ada baiknya jangan ditelan mentah - mentah.
6. Sebagai pembatas diri
Agak hipokrit sih kalau manusia engga suka ghibah, tapi tetap sadar diri kita juga bukan sosok yang sempurna. Intinya ya, jangan marah ketika di-ghibah-in orang kalau kita terlalu suka ghibah-in orang lain juga. Karma does exist, my mortal friend.
*****
Itulah fungshi ghibah dalam bermasyarakat dan bersosialisasi.
Baik atau engganya diterapin sendiri ya heheh..
Itu aja, jangan lupa hate comment, report, dan un-subscribe ya guys! *canda
- imonyet
Komentar
Posting Komentar